Sebagai Desa yang mayoritas masyarakatnya beragama Hindu, tentu Desa Pacung memiliki Seni dan Budaya yang beragam. Di tambah dengan adanya dua Desa Adat ( Desa Adata Bangakah dan Desa Adat Pacung ) dalam satu Desa Dinas/Administrasi menambah keragaman Budaya di Desa Pacung. Berikut akan di muat beberapa Seni dan Budaya di Desa Pacung yang tentunya memiliki Daya Tarik Wisata.
A. Destinasi Wisata Seni Di bidang Seni yang pertama, Di Desa Pacung terdapat pementasan Tari Gambuh. Selain sebagai pementasan Seni, tarian ini termasuk tarian Sakral. Tarian ini hanya di tarikan setiap 6 bulan sekali, tepatnya setiap hari raya Tumpek Landep ( Hari Menurut Bali ) bertempat di Pura Ulun Sui Banjar Dinas Kubuanyar, Desa Pacung. berikut adalah beberapa dokumentasi pementasan Tari
Destinasi Seni yang ke dua di Desa Pacung ialah pementasan Drama Gong. Drama Gong ini bukan Drama Gong seperti yang di pentaskan di Art Centre atau panggung seni lainnya. Sebab Drama gong ini disebut Drama Gong Due, mengapa di sebut Drama Gong Due? Karena dalam pementasannya ada sesolahan ( Pementasan ) Ratu Gede ( Barong ) dan Ratu Niang ( Rangda ), menurut kepercayaan masyarakat Desa Pacung khususnya Desa Adat Bangkah, Ratu Gede dan Ratu Niang merupakan simbolis dari Dharma dan Adharma. Tentu keduanya sangat di sakralkan di Desa sehingga disebut “Due”.