(0362) 3428421
tejakula@bulelengkab.go.id
Kecamatan Tejakula

Sejarah Desa

Admin tejakula | 12 April 2023 | 111 kali

Sejarah Desa
Bali pada zaman dahulu dikuasai oleh Raja Klungkung. Sebagai penguasa Raja sering mengunjungi daerah Buhundalem dan Julah tentu saja daerah ini belum bernama Bondalem. Karena seringnya Raja berkunjung ke daerah ini maka Raja sampai mempunyai tempat peristirahatan yang sekarang dikenal dengan dengan nama Pura Jero Dalem. Dilihat dari kata Jero diperkirakan bahwa Jero Dalem merupakan bukan merupakan tempat tinggal raja yang tetap, mungkin ditempati oleh bawahan raja (parekan). Karena tempat tinggal Raja disebut Puri. Kemudian kata buhundalem dipecah menjadi buhun sama dengan Bun yang artinya semacam tumbuhan yang merambat. Sedangkan Dalem adalah gelar atau nama raja-raja di Bali. Sehingga kata Buhundalem berarti tumbuhan-tumbuhan yang merambat yang dimiliki oleh raja. Hal ini dihubungkan dengan istilah”Kebondalem” yang sering juga disebut orang untuk menyebut Desa Bondalem. Dengan demikian arti lengkapnya adalah suatu daerah yang dugunakan kebun-kebun  untuk menanam sejenis tumbuh-tumbuhan perambat oleh raja Dalem. Dengan kata lain Raja Dalem mempunyai kebun yang penuh dengan tanaman yang merambat.
Lama kelamaan entah karena apa terjadi ucapan dari Buhundalem menjadi Bondalem. Kami duga perubahan ini adalah alasan praktis saja, sebab pengucapan Buhundalem lebih sulit dari mengucapkan Bondalem. Sehingga Buhundalem....Buhundalem....Buhundalem menjadi Bondalem. (bondalembuleleng.blogspot.com). Bondalem adalah sebuah desa di kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali Indonesia. Desa ini terletak desa kira-kira 29 kilometer arah timur dari Singaraja (Kota) dan memiliki ketinggian 300 meter dari permukaan laut. Desa yang berpenduduk cukup padat ini pada tahun 1970an hingga 1985 terkenal dengan hasil jeruknya yang sangat manis, namun saat ini sudah tidak ada lagi. Hal ini dikarenakan adanya serangan Hama Peptisida. Desa Bondalem meiliki pantai yang sangat indah, dengan pasir hitam dan ombaknya yang berderu samar - samar. Sekarang desa bondalem dipakai sebagai tempat untuk pembudidayaan terumbu karang karena keadaan lautnya yang masih asri dan belum terkena pencemaran laut sehingga membuat terumbu karang berkembang biak sangat baik.

Kawasan bondalem merupakan kawasan wisata dimana banyak terdapat villa dan bungalow yang berdiri di pinggir pantai, ironis mengingat bahwa tanah-tanah itu sekarang banyak yang di jual dan di bangun untuk villa atau bungalow, sedangkan masyarakat bondalem sendiri tidak bisa menikmati keindahan pantainya, karena tanah-tanah di pesisir sudah di kapling-kapling dan dipersiapkan untuk di bangun dalam waktu dekat. Sehari-harinya penduduk memiliki mata pencarian sebagai pedagang, nelayan, petani namun kebanyakan penduduk dari desa bondalem ini merantau.
 
 
suasana yang sejuk dan ramah akan sangat terasa apabila memasuki wilayah ini. penduduk desa bondalem adalah orang-orang yang tempramen namun mempunyai prinsip dan selalu menjaga tanah kelahiran mereka. Apabila masuk ke kawasan desa pertama-tama akan disambut dengan patung yang sangat besar berukuran 50 meter patung itu merupakan simbol penghormatan pada para pahlawan yang melindungi desa ini dari serbuan para penjajah dalam pertempuran yuda dharma 45.
 
 
terdapat beberapa keluarga besar yang mendiami desa ini secara turun temurun sampai sekarang diantaranya Arya Keladian, Arya Kuta Waringin, Arya Tegeh Kori, Arya Kresna Kepakisan, Arya Kenceng, Arya Kebon Tubuh, Pasek Pengaji, pasek kubayan, pasek gel-gel, pande, kebayan, toh jiwa, penatih, penyarikan, Sumuh. Pada dasarnya semua keluarga yang mendiami daerah ini bukan merupakan asli bondalem keluarga tersebut adalah keluarga kerajaan pada jaman dahulu kala yang ditugaskan untuk membentengi atau melindungi wilayah timur buleleng. Masing-masing keluarga mempunyai cerita masing-masing tentang hakekat sampainya leluhur beliau di tanah panji sakti ini, sehingga sampai sekarang desa ini dinamakan Bondalem yang berarti Bon (orang-orang), dalem (puri atau kerajaan).