Desa Pacung merupakan salah satu desa dari 10 desa yang ada di Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng Propinsi Bali.
Secara tertulis riwayat Desa Pacung sampai saat ini belum ditemukan dengan pasti. Namun demikian dari beberapa pihak yang patut dan dapat dipercaya di peroleh keterangan yang dapat membantu penulisan sejarah singkat Desa Pacung.
Dalam hal tersebut diketahui Kerajaan Kertha Sari Waringin ( Sekarang disebut Desa Julah ) yang mana pada saat itu diperintah oleh seorang Raja bernama YUDODANA. Dalam menjalankan Pemerintahannya beliau sangat taat terhadap ajaran - ajaran agama dan Beliau juga seni yaitu : seni Lukis, seni tari, dan seni suara. Setelah beberapa tahun memegang Pemerintahan, tiba - tiba datanglah kaum pembajak ( dari Luar daerah ) menyerangnya sehingga beberapa dari penduduknya lari keselatan yang disebut dengan banjar Batu Gambir dan sebagian lari kearah barat yang sekarang disebut Desa Sembiran. setelah beberapa lama kemudian keadaan sudah semakin tenang dan penduduknya sudah semakin berkembang sehingga berdirilah sebuah kerajaan di Desa Sembiran, yang mana rajanya pada saat itu bernama SERI JANA SADU WARMADEWA.
Raja ini juga taat terhadap ajaran agama sehingga pemerintahaannya berjalandengan pesat. Untuk menghindari terjadinya sesuatu yang menyimpang dengan ajaran - ajaran agama ( Sundarigama ) maka beliau membuat suatu aturan sebagai berikut :
Lama kelamaan orang - orang ini semakin berkembang dan Mendirikanlah sebuah banjar yang disebut dengan banjar kubuanyar. Setelah beberapa lama dibentuk, kemudian datang orang - orang baru untuk mencari mata pencaharian ditempat ini yaitu dibanjar kubuanyar. Semakin berkembang dan penduduk semakin banyak maka berkeinginan untuk mendirikan sebuah Desa yang disebut Desa Pacung, yang penertiannya sebagai berikut :
Pacung sama dengan Pancang ( Pekukuh ) yang artinya penahan atau penguat dan Pa di depan adalah Pasek jadi yang menguatkan sebagai Pekukuh di desa Pacung ini adalah orang - orang Pasek ( terbukti sejak dahulu yang memegang Pemerintahan di Desa baik di Desa Adat maupun di Desa Administrasi adalah dari orang - orang Pasek.
Sedangkan Desa Pakraman Bangkah yang terdiri dari 2 Banjar Dinas yaitu Banjar Dinas Alassari, dan Banjar Dinas Antasari adalah berasal dari Penduduk orang - orang Desa Sembiran yang sakit ( Sakit Lever, Kusta dan sakit lainnya yang dipandang tidak bias sembuh ) dan dikeluarkan dari Desa Sembiran serta dihukum di Desa Bangkah.
Desa Bangkah berasal dari kata Bang dan Kah, Bang yang artinya Merah, Utpeti = Lahir / Hidup, sedangkan Kah yang artinya berkah atau perlindungan dari Ida Hyang Widhi Wasa sehingga orang - orang yang sakit keras itu bisa sembuh. Sejak tahun 1965 pada saat terjadinya gestapu maka Desa Bangkah bergabung dengan Desa Pacung menjadi satu Perbekel yang menjadi Pemimpin pada saat itu adalah Bapak Gede Nyeneng.
Sejak tahun 1965 pada saat terjadinya gestapu maka Desa Bangkah bergabung dengan Desa Pacung menjadi satu Perbekel yang menjadi Pemimpin pada saat itu adalah Bapak Gede Nyeneng.
Demikianlah sejarah singkat Desa Pacung yang dapat kami uraikan mudah - mudahan dapat di terima dengan baik dan terima Kasih.
|